Pengertian
pembelajaran
Pembelajaran adalah sebuah system yang tidak bebas nilai , di
dalamnya berinteraksi antara guru dan siswa
dengan memanfaatkan komponen lainya, guru yang membelajarkan dan anak
didik yang belajar.
Komponen lainnya yaitu bahan ajar, papan tulis, spidol, siswa dan
guru.
Jadi bisa disimpulkan kegiatan pembelajaran adalah sebuah kegiatan
yang memiliki system, didalamnya ada komponen guru dan siswa interaksi keduanya
terjadi di saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Untuk mencapai
interaksi yang berkualitas maka pemberdayaan perpustakaan sebagai jantung
sekolah harus optimal, baik oleh guru pada siswa maupun pengelola perpustakaan
pada cipitas akademika sekolah.
Pengertian
Hakikat Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek
kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku tetapi jika perubahan tingkah laku itu
akibat zat adiktif hingga yang bersangkutan mabuk dan gila hal ini bukan
katagori belajar yang dimaksud.
Ciri-ciri Belajar
1 . Perubahan secara sadar, seperti menyadari
bahwa pengetahuannya bertambah atau lebih cerdas dari sebelumnya dst.
2 . Perubahan dalam belajar bersifat fungsional,
seperti anak belajar menulis, maka terjadi perubahan dari tidak terampil
menulis menjadi dapat menulis, sampai dia dapat menulis surat, menyalin catatan
dst.
3 . Perubahan dalam belajar bersifat positif dan
efektif perubahan itu selalu bertambah dan bertujuan untuk mendapatkan yang
terbaik dari yang sebelumnya. (semakin banyak anak itu belajar maka semakin
banyak dan baik perubahan yang didapatkannya).
4 . Perubahan dalam belajar bukan bersifat
sementara, perubahan sementara itu seperti keluar air mata, berkeringat,
menangis, tertawa dll. Ini temporer/ sementara, maka tidak dapat digolongkan
sebagai perubahan dari hasil belajar.
Teori Belajar
Teori
belajar Behaviorisme (Tingkah Laku)
Menurut
teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Contoh
seorang siswa belum bisa membaca, maka betapapun kerasnya dia belajar, gurunya
juga berusaha sebaik mungkin dalam mengajar hingga anak tadi sudah hafal huruf
A-Z, tetapi jika siswa itu gagal mendemontrasikan kemampuannya dalam membaca
maka siswa itu belum bisa dianggap telah belajar. (kecuali jika dapat
menunjukkan perubahan tingkah laku dari tidak bisa menjadi bisa membaca). Teori
ini dipelopori oleh PAVLOV, WOTSON, SKINNER, HULL dan GUTHRIE.
Ada kritik terhadap behaviorisme
Asumsi pelajaran pokoknya adalah semua hasil
belajar berupa perubahan tingkah laku yang bisa diamati juga dianggap terlalu
menyederhanakan belajar yang
sesungguhnya, tidak semua hasil belajar bisa diamati atau diukur dalam tempo
seketika. Contoh mahasiswa belajar bela Negara dia tidak bisa menunjukkan bukti
dengan perbuatan nyata. Apakah dia tidak belajar?
Teori
Belajar Kognitivisme
Belajar adalah perubahan persepsi dan
perubahan atau perubahan tersebut tidak selalu berbentuk , perubahn tingkah
laku yang bisa di amati. Asumsi dasar
teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan
di dalam dirinya dan sudah tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses berjalan
baik jika materi pelajaran yang baru itu dapat beradaptasi secara kelompok
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa tersebut.
Teori
Belajar Humanistik
Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia proses dianggap berhasil jika si pelajar /siswa telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain si pelajar dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Menurut Benjamin S.B ada 3 wilayah tujuan
belajar yang bisa dicapai si pelajar/siswa yaitu kognitif, afektif dan
fisikomotorik. Secara umum teori ini cenderung bersifat efektif dalam arti
memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar siswa dapat tercapai.
Teori
Belajar Sibernetik
Teori ini adalah teori relative baru bila
dibandingkan dengan ketiga teori belajar sebelumnya. Teori ini berkembang
sejalan dengan perkembangan ilmu informasi, maka menurut teori ini belajar
adalah pengolahan informasi.
Menurut teori ini yang terpenting adalah system
informasi dari apa yang akan dipelajari siswa. Sedangkan bagaimana proses
belajar akan berlangsung akan sangat ditentukan oleh system informasi dimaksud.
Karena itu teori belajar ini berasumsi bahwa tidak ada satupun jenis belajar
yang ideal untuk segala sesuatu , sebab cara belajar dimaksud sangat ditentukan
oleh system informasi tersebut.
SEMOGA BERMANFAAT DAN TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar