Selasa, 15 Maret 2016

PEMBELAJARAN BERBASIS PERPUSTAKAAN





Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah sebuah system yang tidak bebas nilai , di dalamnya berinteraksi antara guru dan siswa  dengan memanfaatkan komponen lainya, guru yang membelajarkan dan anak didik yang belajar.
Komponen lainnya yaitu bahan ajar, papan tulis, spidol, siswa dan guru.
Jadi bisa disimpulkan kegiatan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang memiliki system, didalamnya ada komponen guru dan siswa interaksi keduanya terjadi di saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Untuk mencapai interaksi yang berkualitas maka pemberdayaan perpustakaan sebagai jantung sekolah harus optimal, baik oleh guru pada siswa maupun pengelola perpustakaan pada cipitas akademika sekolah.

Pengertian Hakikat Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku tetapi jika perubahan tingkah laku itu akibat zat adiktif hingga yang bersangkutan mabuk dan gila hal ini bukan katagori belajar yang dimaksud.

Ciri-ciri Belajar
1   .  Perubahan secara sadar, seperti menyadari bahwa pengetahuannya bertambah atau lebih cerdas dari sebelumnya dst.
2    .  Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, seperti anak belajar menulis, maka terjadi perubahan dari tidak terampil menulis menjadi dapat menulis, sampai dia dapat menulis surat, menyalin catatan dst.
3   .  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan efektif perubahan itu selalu bertambah dan bertujuan untuk mendapatkan yang terbaik dari yang sebelumnya. (semakin banyak anak itu belajar maka semakin banyak dan baik perubahan yang didapatkannya).
4   .  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan sementara itu seperti keluar air mata, berkeringat, menangis, tertawa dll. Ini temporer/ sementara, maka tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dari hasil belajar.


Teori Belajar

Teori belajar Behaviorisme (Tingkah Laku)
                Menurut teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Contoh seorang siswa belum bisa membaca, maka betapapun kerasnya dia belajar, gurunya juga berusaha sebaik mungkin dalam mengajar hingga anak tadi sudah hafal huruf A-Z, tetapi jika siswa itu gagal mendemontrasikan kemampuannya dalam membaca maka siswa itu belum bisa dianggap telah belajar. (kecuali jika dapat menunjukkan perubahan tingkah laku dari tidak bisa menjadi bisa membaca). Teori ini dipelopori oleh PAVLOV, WOTSON, SKINNER, HULL dan GUTHRIE.
Ada kritik terhadap behaviorisme
Asumsi pelajaran pokoknya adalah semua hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang bisa diamati juga dianggap terlalu menyederhanakan  belajar yang sesungguhnya, tidak semua hasil belajar bisa diamati atau diukur dalam tempo seketika. Contoh mahasiswa belajar bela Negara dia tidak bisa menunjukkan bukti dengan perbuatan nyata. Apakah dia tidak belajar?

Teori Belajar Kognitivisme
Belajar adalah perubahan persepsi dan perubahan atau perubahan tersebut tidak selalu berbentuk , perubahn tingkah laku yang bisa  di amati. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya dan sudah tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses berjalan baik jika materi pelajaran yang baru itu dapat beradaptasi secara kelompok dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa tersebut.

Teori Belajar Humanistik
Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia proses dianggap berhasil jika si pelajar /siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain si pelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai  aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Menurut Benjamin S.B ada 3 wilayah tujuan belajar yang bisa dicapai si pelajar/siswa yaitu kognitif, afektif dan fisikomotorik. Secara umum teori ini cenderung bersifat efektif dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar siswa dapat tercapai.

Teori Belajar Sibernetik
Teori ini adalah teori relative baru bila dibandingkan dengan ketiga teori belajar sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu informasi, maka menurut teori ini belajar adalah pengolahan informasi.
Menurut teori ini yang terpenting adalah system informasi dari apa yang akan dipelajari siswa. Sedangkan bagaimana proses belajar akan berlangsung akan sangat ditentukan oleh system informasi dimaksud. Karena itu teori belajar ini berasumsi bahwa tidak ada satupun jenis belajar yang ideal untuk segala sesuatu , sebab cara belajar dimaksud sangat ditentukan oleh system informasi tersebut.

SEMOGA BERMANFAAT DAN TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG
  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar