Minggu, 18 Oktober 2015

Makalah Minat Baca ILmu Perpustakaan 2010

MAKALAH MINAT BACA











Rabiatul Adawiah: 1006231135
Rahmawati:1006231136







ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM
IAIN ANTASARI BANJARMASIN
2012

































BAB II
PEMBAHASAN

A.     Minat baca masyarakat indonesia
Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Kondisi saat ini tercatat satu buku dibaca sekitar 80.000 penduduk Indonesia. Angka produksi buku di Indonesia sampai saat ini masih belum membanggakan. "Kita masih setara dengan Malaysia dan Vietnam, padahal jumlah penduduk Indonesia lebih banyak. Kondisi ini tidak masuk akal," kata Direktur Eksekutif Kompas Gramedia, Suwandi S Subrata, dalam jumpa pers usai pembukaan Gramedia Fair di Istora Senayan Jakarta,
Suwandi menyebutkan, tahun 2011 tercatat produksi buku di Indonesia sekitar 20.000 judul. Dari sisi oplah, Indonesia memang lebih tinggi jika dibandingkan Malaysia. Untuk penerbit besar, umumnya satu buku dicetak sebanyak 3.000 eksemplar. Adapun di Malaysia sekitar 1.500 eksemplar per buku, atau hampir sama dengan penerbit kecil di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, tentu angka-angka produksi buku di Indonesia masih belum masuk akal. Kira-kira satu buku dibaca 80.000 orang. "Jadi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kita yang peduli dengan masalah minat baca masyarakat yang belum menggembirakan masih harus bekerja lebih keras lagi.1
B.     Pengertian minat baca
Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap ada kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca. Ciri orang yang mempunyai minat baca tinggi diantaranya (selalu) memanfaatkan setiap waktu luang untuk membaca, suka mencari waktu atau kesempatan untuk membaca, senantiasa berkeinginan untuk membaca (semua jenis bacaan), memanfaatkan membaca sebagai kebutuhan, dan melakukan kegiatan membaca dengan senang hati. Pemeliharaan minat baca perlu dilakukan secara terus menerus dengan selalu berupaya meningkatkan keterampilan membaca secara memadai. Untuk itulah perlu dilakukan upaya yang mampu mendorong motivasi siswa untuk membaca.

 

1http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/29/21400769/Minat.Baca.Indonesia.Masih.Rendah
C.     Faktor-faktor yang mendorong minat baca
Menurut Suyono faktor-faktor yang mampu mendorong minat baca adalah:
  1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, informasi dan yang lain.
  2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik dan berkualitas.-
  3. Keadaan lingkungan social yang kondusif, dalam arti adanya iklim yang selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca.
  4. Rasa haus informasi, selalu membutuhkan informasi, terutama yang actual.
  5. Memiliki prinsip hidup bahwa membaca adalah kebutuhan rohani.
D.     Cara Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah
Masyarakat di Indonesia memiliki karakter yang berbeda-beda di setiap daerah begitu juga dengan karakter pelajar di sekolah. Dalam bidang budaya membaca seringkali media dalam mempublikasikan selalu di dominasi dengan pemberitaan yang menyatakan bahwa minat baca pelajar di Indonesia Rendah. Padahal secara fakta pasti ada (mungkin banyak) sekolah yang pelajarnya banyak yang suka membaca tapi hampir tidak pernah (sangat jarang) di publikasikan.
Berdasarkan pengalaman penulis yang sering berkunjung di beberapa sekolah dan mendengarkan curhatan dari pengelola perpustakaan sekolah melalui jejaring social menyatakan jika sebenarnya minat baca pelajar tinggi. Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi tips bagaimana supaya minat baca siswa di sekolah tinggi.
1. Tersedianya Perpustakaan yang Dikelola dengan Baik
Bicara terkait dengan budaya baca tidak lepas dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di lingkungan sekolah. Sebuah perpustakaan harus memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam memberikan kebutuhan referensi siswa di sekolah. Jika perpustakaan adalah sebuah produk maka dia harus menjamin kwalitasnya dengan baik dan disukai oleh konsumen dalam hal ini oleh pelajar. Pustakawan juga harus cerdas dalam menganalisa koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka oleh pelajar jika perlu dilakukan penelitian atau request.
2. Promosi Gerakan Gemar Membaca di Lingkungan Sekolah
Jika anda belajar dari perusahaan produk-produk yang mendunia, anda akan tahu betapa faktor penentu laku tidaknya sebuah produk adalah ditentukan faktor promosi (iklan), Tentunya poin pertama diatas (kwalitas) harus diutamakan. Jika poin pertama (Tersedianya Perpustakaan yang Dikelola dengan Baik) sudah terpenuhi, maka promosi wajib gencar dilakukan.
Cara untuk melakukan promosi ini bisa bekerjasama dengan pihak kepala sekolah bersama jajaranya. Akan lebih baik lagi jika Kepala Sekolah, Guru, dan staff sekolah menjadi orang pertama yang mengawali gerakan gemar membaca di sekolahnya. Bisa juga membuat baliho atau spanduk di sekitar sekolah yang berisi seruan rajin membaca misalnya “Kami Ingin Pintar makanya Kami Suka Membaca” , Ingin jadi Juara dan Berprestasi ? Rajinlah Membaca” begitu dan sejenisnya.
Cara lain bisa juga dengan cara kebijakan sekolah yang mewajibkan semua siswa pada seminggu sekali atau dua kali diwajibkan membaca sebuah buku diperpustakaan yang kemudian disuruh merangkum buku yang dipinjam serta menjelaskan apa point penting dari buku yang sudah mereka baca.
Jangan terlalu sering menyalahkan para siswa malas membaca jika para guru di sekolah sendiri tidak pernah memberikan contoh bahwa para guru juga gemar membaca.
3. Berikan Penghargaan (Hadiah) untuk mereka yang Rajin Membaca
Setelah poin pertama dan kedua lakukan, langkah selanjutnya berikanlah hadiah untuk mereka yang rajin membaca. Caranya bisa dilakukan dengan kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui kebijakan. Hadiah tersebut bisa diberikan misalnya untuk siswa paling sering meminjam buku di perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat bukan hanya pelajar yang hanya suka meminjam buku perpustakaan saja tapi harus dilihat prestasinya.
Ini penting supaya pelajar tidak hanya mengejar supaya dapat hadiah kemudian mereka hanya sering pinjam buku tapi tidak pernah membacanya. Jadi ada semacam ketentuan berlaku disini bahwa yang mendapatkan hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti dengan peningkatan prestasi setelah rajin membaca. Jenis hadiah sendiri bisa dalam bentuk pulsa (yang disukai pelajar), Uang saku, dan sejenisnya yang pasti disukai siswa.2
Untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa ada yang perlu dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri. Yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:
• Penciptaan  atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya   siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar membaca.
• Penyediaan  buku-buku bacaan  yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku   maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
• Penciptaan antusiasme pada setiap individu siswa terhadap pentingnya membaca buku   dan berbagai sumber ilmu lainnya.
• Pemanfaatan kegiatan membaca sebagai alat untuk belajar seluruh bidang studi yang   diampu oleh masing-masing guru.
• Pesan-pesan edukatif yang disampaikan dengan gaya anak muda terpampang di setiap   sudut-sudut ruangan.
• Nukilan episode sebuah cerita selalu ada dalam mading sehingga menarik minat siswa   untuk membaca.
• Rak buku yang dipajang rapi dan menarik untuk dieksplorasi isinya dengan ditampilkan   laksana “gedung bioskop” atau “gedung teater”
• Ada informasi mengenai kehebatan para penulis beserta karya-karya penulis nasional   maupun internasional di perpustakaan maupun di mading.
• Ada poster berisi cuplikan isi buku baru dan laku keras di masyarakat.
• Ada display/pajangan atau informasi buku-buku baru dan bestseller dengan gaya yang   atraktif di perpustakaan.
 

2http://aribicara.blogdetik.com/index.php/2011/07/16/tips-cara-meningkatkan-minat-baca-siswa-di-sekolah/
• Tersedia tempat baca buku lesehan di sekolah, misalnya di beranda musalah atau di   depan-depan kelas.
• Tersedia  ruangan  khusus dengan satu atau dua komputer yang berisi permainan seputar perbukuan, kepenulisan, dan penulis.3

















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap ada kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca.
Menurut Suyono faktor-faktor yang mampu mendorong minat baca adalah:
  1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, informasi dan yang lain.
  2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik dan berkualitas.-
  3. Keadaan lingkungan social yang kondusif, dalam arti adanya iklim yang selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca.
  4. Rasa haus informasi, selalu membutuhkan informasi, terutama yang actual.
  5. Memiliki prinsip hidup bahwa membaca adalah kebutuhan rohani.
Cara Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah:
  • Tersedianya Perpustakaan yang Dikelola dengan Baik
  • Promosi Gerakan Gemar Membaca di Lingkungan Sekolah
  • Berikan Penghargaan (Hadiah) untuk mereka yang Rajin Membaca












DAFTAR PUSTAKA

-          http://perpustakaan.kaltimprov.go.id/articel-373-penerapan-metode-conditioning-dalam-
              menumbuhkan-minat-baca-siswa-ke-perpustakaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar